UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN DASAR
LAPORAN PRAKTIKUM
NAMA : SELVI
NURIKA KRISTINA
NIM : 121510501086
GOL/KELOMPOK : B/I
ANGGOTA : 1. FEBRIAN EKA
S. (121510501004)
2. LAILATUL HIKMAH (121510501053)
3. RISKI KISTANTO (121510501054)
4. ALIEF FITRAH K. (121510501058)
5. RUKMINI ANITASARI (121510501062)
6. SARAH HANIFAH R. (121510501067)
7. WINDA PUSPITA R. (121510501074)
8. HAVIDATUL M. (121510501078)
JUDUL
ACARA : FUNGSI CAHAYA
DAN PIGMEN DALAM
FOTOSINTESIS
TANGGAL
PRAKTIKUM : 14 MARET 2013
TANGGAL
PENYERAHAN : 16 MARET 2013
ASISTEN : 1. MOH. AMINNUDDIN
2.
ASRI RINA H
3. FAJAR
FIRMANSYAH
4. FAKHRUSY
ZAKARIYYA
5. KHUSNUL KHOTIMAH
6. NORMA LAILATUN NIKMAH
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Cahaya merupakan faktor yang
penting dalam proses fotosintesis. Cahaya berfungsi sebagai penghasil energi
dalam berlangsungnya fotosintesis. Dalam fotosintesis cahaya memiliki peran
sangat besar seperti intensitas cahaya, semakin rendah intensitas cahaya maka
laju fotosintesis juga rendah, sebaliknya jika intensitas cahaya tinggi maka
laju fotosintesis juga akan tinggi. Warna-warna cahaya seperti merah, kuning,
hijau, biru, dan sebagainya adalah kualitas cahaya yang berpengaruh dalam
fotosintesis.
Warna-warna yang muncul pada
tanaman disebabkan adanya pigmen yang terkandung di dalamnya. Pigmen merupakan
warna yang terbentuk dari pemantulan cahaya tampak pada tanaman misalnya pada
daun pigmen yang paling banyak yaitu mengandung klorofil a dan klorofil b.
Di dalam tanaman terdapat
berbagai macam klorofil tetapi hanya klorofil a dan b yang paling banyak.
Klorofil a dan b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah dan ungu, cahaya
hijau hanya sedikit yang diserap bila cahaya putih menyinari struktur-struktur
yang mengandung klorofil, seperti misalnya daun, maka cahaya hijau dikirimkan
dan dipantulkan dan hasilnya struktur-struktur tersebut akan tampak berwarna
hijau.
Di dalam sel tumbuhan hijau
mengandung klorofil a dan b juga mengandung karotenoid. Karotenoid merupakan
pigmen yang mempunyai warna berkisar antara merah dan kuning. Cahaya yang
diserap paling kuat di bagian biru dan spektrum yang tampak. Pigmen karotenoid
ini menyebabkan warna jingga dan mempunyai peranan dan bertindak sebagai
provitamin A. karotenoid merupakan pigmen yang paling dominan terdapat pada
bunga dan buah. Jenis karotenoid yaitu ada xantophyl, xantophyl sangat dominan
walaupun jumlah karotenoid besar.
Pigmen lain yaitu anthosianin, anthosianin terdapat dalam air sel
vakuola dan biasanya larut. Pigmen anthosianin berwarna merah jika berada pada
kondisi asam, dan akan berwarna biru jika dalam kondisi basa, serta dapat
berwarna ungu apabila dalam kondisi netral.
1.2 Tujuan
Mengetahui pengaruh kehadiran
cahaya dalam fotosintesis serta melihat macam pigmen yang terdapat di dalam
daun serta mempelajari sifat-sifatnya.
BAB
2. TINJAUAN PUSTAKA
Cahaya
matahari meliputi semua warna dari spektrum tampak dari merah hingga ungu, tetapi
tidak semua panjang gelombang dari spektrum tampak diserap (diabsorpsi) oleh
pigmen fotosintesis (Ai , 2012). Pigmen memiliki karakteristik tersendiri dalam
mengabsorpsi spektrum tampak dengan panjang gelombang yang berbeda pula.
Prinsip dasar penyerapan cahaya adalah bahwa setiap
molekul hanya dapat menyerap satu foton pada waktu tertentu dan foton ini
menyebabkan terjadinya eksitasi pada satu elektron dalam suatu molekul
(Lakitan, 2012). Eksitasi merupakan keadaan yang dimanfaatkan dalam fotosintesis
nantinya.
Pigmen pada membran tilakoid sebagian besar terdiri
dari dua jenis klorofil hijau, yakni klorofil a dan klorofil b. juga terdapat
pigmen kuning sampai jingga yang digolongkan sebagai karotenoid. Ada dua jenis
karotenoid, yaitu karoten hidrokarbon murni dan xantofil yang mengandung
oksigen (Salisbury dan Ross, 1992). Pigmen-pigmen dalam membaran tilakoid ini
memiliki sifat dan peran masing-masing berbeda.
Bahri (2010) menyatakan bahwa klorofil dapat
menampung cahaya yang diserap oleh pigmen lainnya melalui fotosintesis,
sehingga klorofil disebut sebagai pigmen pusat reaksi fotosintesis(Ai dkk,
2011). Klorofil adalah pigmen yang sangat berpengaruh dalam kegiatan
fotosintesis, cahaya berpengaruh dalam fotosintesis maka cahaya apapun yang
datang dan dipantulkan oleh pigmen lain klorofil dapat menangkap dan menampung
cahaya tersebut yang nantinya digunakan dalam fotosintesis.
Klorofil adalah pigmen karena menyerap cahaya, yakni
radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata (visible), cahaya putih (seperti
misalnya cahaya matahari) mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah
sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap dengan
baik secara merata oleh klorofil (Tjitrosomo dkk, 1983).
Klorofil merupakan zat hijau
daun yang terdapat pada semua tumbuhan hijau yang berfotosintesis (Hendriyani
dkk, 2009). Pada dasarnya daun mengandung klorofil untuk kegiatan fotosintesis,
selain itu dapat melakukan aktivitas yang lain.
Selain itu klorofil memiliki
banyak manfaat jika dilakukan pemahaman dan pengetahuan yang lebih lagi.
Klorofil atau pigmen utama tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai food
suplement yang dimanfaatkan untuk membantu mengoptimalkan fungsi metabolik,
sistem imunitas, detoksifikasi, meredakan radang (inflamatorik) dan
menyeimbangkan sistem hormonal (Limantara, 2007 dalam Setiari dkk, 2009).
Menurut hellebust (1907)
intensitas cahaya berpengaruh terhadap alga, dan setiap jenis alga memiliki
toleransi tertentu terhadap intensitas cahaya. Sehingga intensitas cahaya mempengaruhi
proses pertumbuhan karena perbedaan intensitas cahaya tersebut (Nurdiana dkk,
2008).
Reaksi fotosintesis dapat
terjadi pada semua tumbuhan yang mengandung pigmen klorofill, dan dengan adanya
cahaya matahari (Rasyid, 2009). Semua tumbuhan yang mengandung klorofil pasti
akan dapat melakukan kegiatan fotosintesis, terutama proses fotosintesis
dipengaruhi oleh adanya cahaya matahari atau cahaya tampak yang dibutuhkan
dalam proses fotosintesis.
Pada tumbuhan tingkat tinggi
klorofil yang sering ditemukan adalah klorofil a dan b dengan perbandingan 3:1
(Kusmita dkk, 2009). Adanya perbedaan perbandingan klorofil pada tumbuhan
tingkat tinggi yaitu biasanya tumbuhan yang mengandung klorofil a akan
melakukan fotosintesis jauh lebih baik dan akan memperlancar jalannya
fotosintesis dibandingkan dengan yang mengandung klorofil b.
Keberadaan molekul klorofil
di dalam perangkat fotosintesis ternyata mampu memproduksi energi secara
efisien dengan meminimalisasi energi yang hilang (Budiyanto dkk, 2008).
Fotosintesis membutuhkan energi yang sangat besar sehingga dengan adanya
klorofil yang mampu meminimalisasi energi yang hilang maka fotosintesis akan
tetap berjalan secara optimal.
Cahaya merupakan energi dasar untuk
proses fotosintesa, karena energi cahaya menggiatkan beberapa proses dan sistem
enzim yang terlibat dalam rangkaian fotosintesa. Energi cahaya ditangkap oleh
klorophyl pada daun atau bagian tanaman lainnya yang mengandung klorophyl
(Lingga, 1995). Energi yang ditangkap tersebut mengandung klorofil dan akhirnya
akan digunakan dalam fotosintesis.
BAB
3. METODOLOGI
3.1
Waktu dan Tempat
Praktikum
Agrobiologi acara 2 dengan judul “Fungsi Cahaya dan Pigmen dalam Fotosintesis”
dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas
Jember pada tanggal 7 maret 2013, pukul 07.45 WIB – 09.15 WIB.
3.2
Bahan
dan Alat
3.2.1
Bahan
1.
Daun tanaman acalipa (merah-putih-hijau)
2. Daun
ketela pohon
3. CaCO3
4. Aseton
5. Larutan I2KI
6. Aquadest
7. Petroleum Eter
8. Larutan HCL dan NaOH
9. Alkohol
3.2.2 Alat
1. Mortir dan stamper
2. Neraca analitis
3. Gelas arloji
4. Corong pemisah
5. Beaker glass
6. Tabung reaksi
7. Pinset
8. Bunsen
9. Kaki tiga
10. Penjepit kayu
11. Cutter
3.3
Cara Kerja
3.3.1
Pengaruh Cahaya dalam Fotosintesis
1.
Menyiapkan daun ketela pohon yang muda
dan telah berkembang penuh (the youngest fully expanded leaves) dan
diperkirakan mendapatkan cahaya matahari secara langsung
2.
Menutup sebagian daun ketela pohon
dengan kertas karbon selama 2-3 x 24 jam
3.
Mengambil daun tersebut, kemudian
memotong ruas daun yang diperlakukan sehingga memperoleh potongan dengan dengan
bagian yang ditutup dan tidak
4.
Menyiapkan beberapa tabung reaksi,
kemudian mengisi 5-10 ml alkohol 96% dan memasukkan potongan-potongan daun
tersebut
5.
Memanaskan air di dalam beaker glass
1000 ml, kemudian memasukkan tabung reaksi berisi potongan daun tersebut dan
menunggu sampai daun berwarna pucat
6.
Mengambil daun yang telah berwarna pucat
kemudian meletakkan pada gelas arloji
7.
Menguji daun yang telah berwarna pucat dengan
meneteskan larutan I2KI. Mengamati warna yang tampak.
3.3.2 Pengaruh Pigmen
dalam Fotosintesis
1.
Menyiapkan daun acalypha yang muda dan
telah berkembang penuh (the youngest
fully expanded leaves) dan memiliki warna putih dan hijau
2.
Mengambil daun tersebut, kemudian
membuat potongan sehingga diperoleh kedua bagian warna tersebut
3.
Menyiapkan beberapa tabung reaksi,
kemudian mengisi 5-10 ml alkohol 96% dan memasukkan potongan-potongan daun
tersebut
4.
Memanaskan air di dalam beaker glass
1000 ml, kemudian memasukkan tabung reaksi berisi potongan daun tersebut dan
menunggu daun sampai berwarna pucat
5.
Mengambil daun yang telah berwarna pucat
kemudian meletakkan pada gelas arloji
6.
Menguji daun yang telah berwarna pucat
dengan meneteskan larutan I2KI. Mengamati warna yang tampak.
3.3.3 Pemisahan Pigmen
1.
Menimbang 1 g daun tanaman yang telah
ditentukan
2.
Menumbuk/menghaluskan daun dengan mortar
dan stamper serta memberi sedikit CaCO3
3.
Menambahkan 20 cc aseton. Menyaring
larutan aseton yang berwarna hijau gelap dengan kertas filter untuk
menghilangkan sisa-sisa saringan
4.
Menyiapkan corong pemisah dan mengisi
dengan 10-25 cc petroleum eter dan meletakkan berdiri
5.
Mengisikan 10-25 cc larutan aseton dalam
corong pemisah dan mencampur secara perlahan-lahan. Menunggu hingga terjadi perubahan
warna
6.
Memisahkan kedua warna yang terbentuk ke
dalam tabung yang berbeda.
BAB
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
4.1.1 Pemisahan Pigmen
Bahan
|
Pengamatan
|
||||
Klorofil a
|
Klorofil b
|
anthosianin
|
Karoten
|
Xantophyl
|
|
Acalipa Merah
|
+
|
+
|
+
|
-
|
+
|
Acalipa Hijau
|
+
|
+
|
-
|
-
|
+
|
Keterangan : (+) ada (-) tidak ada
4.1.2
Pengaruh Cahaya
Bahan
|
Bagian
|
Kondisi warna
|
Acalipa
|
Kuning
|
+++
|
Hijau
|
++++
|
|
Singkong
|
Tertutup
|
++
|
Terbuka
|
+
|
Keterangan : ++++ =
Sangat kuat
+++ =
Agak kuat
++ =
Lemah
+ =
Sangat lemah
4.2
Pembahasan
Pada dasarnya
fotosintesis merupakan suatu reaksi yang sangat penting dibutuhkan oleh
tumbuhan. Fotosintesis adalah proses pemanfaatan energi cahaya yaitu energi
matahari dalam bentuk foton yang terjadi di dalam kloroplas. Fotosintesis
terjadi dalam dua tahap yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Fungsi cahaya pada
proses fotosintesis sangat berpengaruh besar. Beberapa fungsi cahaya dalam
proses fotosintesis diantaranya adalah mengaktifkan molekul klorofil yang
terdapat pada daun dalam bentuk foton sehingga dapat memicu terjadinya proses-proses
fotosintesis selanjutnya.
Selain itu fungsi cahaya
dapat merangsang terjadinya fotolisis molekul air (H2O) untuk menghasilkan
produk reaksi terang (NADPH dan ATP) serta memproduksi gas buangan berupa O2.
Cahaya juga berfungsi sebagai pengaktif dalam reaksi terang sebagai bahan dasar
dalam siklus calvin (reaksi gelap), dalam reaksi terang cahaya sangat berperan
penting karena reaksi terang sangat bergantung pada cahaya. Proses yang
dihasilkan dalam fotosintesis nantinya digunakan dalam reaksi gelap (siklus
calvin). Fungsi utama cahaya dalam fotosintesis adalah sebagai penghasil energi
dalam berlangsungnya fotosintesis.
Pada praktikum kali ini
tentang fungsi cahaya dan pigmen dalam fotosintesis bahan yang digunakan untuk
mengetahui pengaruh cahaya dalam fotosintesis yaitu daun ketela pohon yang
ditutup dengan kertas karbon serta daun yang terbuka tanpa ditutup kertas
karbon, juga menggunakan daun acalipa berwarna kuning dan hijau. Dalam
pengamatan pemisahan pigmen menggunakan bahan daun acalipa merah dan acalipa
hijau. Saat pengamatan untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam fotosintesis daun
acalipa kuning kondisi warna agak kuat, daun acalipa hijau kondisi warna
kondisi warna sangat kuat. Pada daun ketela pohon yang tertutup ternyata
diketahui kondisi warna lemah dan pada daun yang terbuka kondisi warna sangat
lemah.
Fotosintesis akan
berlangsung secara baik dan efisien apabila mendapatkan cahaya yang tinggi,
baik dari intensitas cahaya maupun kualitas cahayanya. Dan biasanya daun yang
kuarang mendapat cahaya tidak mampu berfotosintesis denang baik dibandingkan
yang terkena matahari secara langsung. Tetapi pada praktikum kali ini didapat hasil
bahwa pada daun yang tertutup justru lebih kuat dibandingkan yang terbuka. Hal
ini bisa terjadi karena disebabkan banyak faktor bisa disebabkan pada saat melakukan
penutupan daun kurang terlalu mendapat perhatian sehingga terdapat
kesalahan-kesalahan muncul serta mungkin dalam pemilihan daun ketela pohon
terlalu tua sehingga kurang bisa melakukan fotosintesis, karena fotosintesis
akan dapat berlangsung dan lebih tinggi pada tanaman yang masih muda. Namun,
jika daun tersebut terlalu muda dipetik nantinya klorofil akan terdegradasi. Bisa
saja dalam melakukan rangkaian kegiatan praktikum melakukan kesalahan dan
kurang memahami prosedurnya. Jika cahaya yang datang lebih tinggi akan diserap
oleh daun yang nantinya akan mudah melakukan fotosintesis. Pada pengujian warna
ditetesi dengan I2KI, fungsi I2KI yaitu untuk menguji
adanya pati yang dikandung dalam tanaman tersebut. Jika tanaman mendapat cahaya
yang penuh maka memiliki kandungan pati yang banyak dibandingkan dengan daun
yang tertutup.
Warna pada daun
dipengaruhi adanya pigmen sehingga membuat daun memiliki warna yang berbeda.
Macam-macam pigmen diantaranya yaitu klorofil a, klorofil b, anthosianin,
karotenoid dimana karotenoid ada dua yaitu karoten dan xantophyl. Pada tanaman
terdapat banyak klorofil namun yang paling banyak dikandung dalam tanaman yaitu
klorofil a dan klorofil b. Klorofil a dan b berperan dalam proses fotosintesis
tanaman. Klorofil b berfungsi sebagai antena fotosintetik yang mengumpulkan
cahaya kemudian ditransfer ke pusat reaksi. Pusat reaksi tersusun dari klorofil
a. Antara klorofil a dan klorofil b mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda,
dimana klorofil a disamping bisa menyerap energi cahaya, klorofil ini juga bisa
merubah energi cahaya dan tidak bisa merubahnya menjadi energi kimia dan energi
itu akan ditransfer dari klorofil b ke klorofil a. Klorofil b ini tidak larut
dalam etanol tapi dapat larut dalam ester, dan kedua jenis klorofil ini larut
dalam senyawa aseton (Devlin, 1975).
Karoten adalah pigmen
yang dapat menyebakan warna jingga pada tanaman sehingga serta memiliki peranan
yang sangat penting karena bertindak sebagai provitamin A. karoten memiliki rumus kimia C40H56.
Karotenoid atau xantophyl yaitu kebanyakan suatu alkohol warna yang umumnya
memiliki warna kuning dan mempunyai rumus kimia C40H50(OH)2.
Mekipun jenis karoten terdapat dalam jumlah banyak tetapi xantophyl jauh lebih
dominan pada buah-buahan. Pigmen anthosianin akan berwarna merah jika berada di
lingkungan asam, berwarna biru jika dilingkungan basa, dan berwarna ungu
apabila berada pada kondisi netral. Apabila konsentarasi anthosianin rendah
menyebabkan warna tidak merah tetapi justru menjadi ungu, apabila konsentrasi
anthosianin tinggi warna menjadi ungu tua mendekati kehitaman.
Berdasarkan praktikum
yang dilakukan pigmen sangat berpengaruh dalam fotosintesis. Klorofil berperan
sebagai tempat untuk melakukan proses fotosintesis, klorofil a sebagai pusat
reaksi terjadinya fotosintesis dan klorofil b berperan sebagai pengumpul energi
yang nantinya akan di transfer ke klorofil a untuk proses terjadinya
fotosintesis. Sedangkan pigmen lain seperti anthosianin, dan karotenoida hanya
berperan sebagai penerima cahaya.
Pada percobaan kali ini
didapatkan hasil sebagai berikut, saat pengujian untuk mengetahui pemisahan
pigmen dalam acalipa merah mengandung klorofil a, klorofil b, anthosianin,
sedikit karoten hampir tidak kelihatan, juga terdapat xantophyl. Pada daun
acalipa hijau mengandung klorofil a, klorofil b, xantophyl, tidak mengandung
anthosianin dan karoten. Sehingga yang baik dalam fotosintesis adalah daun
acalipa merah karena hampir mengandung semua klorofil yang diperlukan dalam
fotosintesis. Pada percobaan pengaruh cahaya pada daun acalipa kuning kondisi
warna agak kuat, acalipa hijau kondisi warna sangat kuat. Pada daun singkong
yang tertutup kondisi warna lemah, daun singkong yang terbuka kondisi warna
sangat lemah. Sehingga pengaruh cahaya yang sangat tinggi yaitu pada daun
acalipa hijau karena memiliki kandungan klorofil yang lebih besar jadi
fotosintesis yang terjadi lebih efektif dan efisien. Dalam uji lingkungan telah
terbukti bahwa jika menggunakan bahan acalipa dan merah dicampur dengan alkohol
maka akan larut di dalamnya, tetapi jika dicampur dengan air tidak dapat larut
justru antara air dan ekstrak daun acalipa merah dan hijau tersebut memisah.
BAB
3. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
dalam
praktikum yang telah dilaksanakan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.
Fungsi cahaya dalam fotosintesis adalah sebagai
penghasil energi, mengaktifkan molekul klorofil yang terdapat pada daun dalam
bentuk foton, merangsang terjadinya fotolisis molekul air (H2O), dan sebagai
pengaktif dalam reaksi terang sebagai bahan dasar dalam siklus calvin (reaksi
gelap.
2.
Macam-macam pigmen pada daun yaitu ada
klorofil a, klorofil b, anthosianin, karotenoid (karoten dan xanthophyl).
3.
Klorofil berperan sebagai tempat
fotosintesis, klorofil a sebagai pusat reaksi, klorofil b sebagai pengumpul
energi, serta pigmen lain seperti anthosianin dan karotenoid berperan sebagai
penerima cahaya.
4.
Dalam percobaan yang dilakukan diperoleh
saat pengujian pemsahan pigmen daun acalipa merah mengandung klorofiul a,
klorofil b, anthosianin, dan xanthophyl. Sedang pada daun acalipa hijau hanya
mengandung pigmen klorofil a, klorofil b, dan xanthophyl.
5.
Dalam pengujian untuk mengetahui
pengaruh cahaya pada daun acalipa berwarna kuning kondisi warnanya agak kuat,
daun acalipa hijau kondisi warna yang diperoleh sangat kuat. Pada daun singkong
tertutup kondisi warna lemah, sedang pada daun singkong yang terbuka kondisi
warna sangat lemah.
5.2
Saran
Dalam melakukan
kegiatan praktikum, para praktikan diharapkan lebih serius dan benar-benar
mencermati apa yang dilakukan sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi
dapat diminimalisir. Praktikan harus melakukan rangkaian acara praktikum dengan
tertib dan tidak gaduh selama praktikum berlangsung.
DAFTAR
PUSTAKA
Ai, N.S. 2012.
Evolusi Fotosintesis pada Tumbuhan. Ilmu
sains. 12(1): 28-34.
Ai, N.S., dan Banyo, Y. 2011.
Konsentrasi klorofil Daun Sebagai Indikator Kekurangan
Air pada Tanaman. Ilmiah Sains.
11(2): 166-173.
Budiyanto, A. W., dkk. 2008. Pengaruh Pengasaman terhadap Fotodegradasi Klorofil a. Matematika dan Sains. 13(3): 66-75.
Hendriyani, I.S. dan Setiari, N.
2009. Kandungan Klorofil dan Pertumbuhan Kacang
Panjang (Vigna sinensis) pada Tingkat
Penyediaan Air yang Berbeda. Sains dan Matematika. 17(3): 145-150.
Kusmita, L., dan Limantara, L. 2009. Pengaruh
Asam Kuat dan Asam Lemah terhadap
Agregasi dan Feofitinisasi Klorofil A dan B. Indo. J. Chem. 9(1): 70-76.
Lakitan, B. 2012. Dasar- Dasar Fisiologi
Tumbuhan. Jakarta: Rajawali Pers.
Lingga, Pinus. 1995. Hidroponik: Bercocok Tanam Tanpa Tanah.
Jakarta: PS.
Nurdiana, D.R., dkk. 2008.
Komposisi dan Fotostabilitas Pigmen Rumput Laut Padina australis Hauck.
dari Kedalaman yang Berbeda. Ilmu Kelautan.
13(4): 233-240.
Rasyid, Abd.
2009. Distribusi Klorofil – a Pada Musim Peralihan Barat-Timur di Perairan Spermonde Propinsi Sulawesi Selatan. Sains dan Teknologi. 9(2): 125- 132.
Salisbury, F.B. dan Ross, C.W.
1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung:
ITB Bandung.
Setiari, N. dan Nurchayati, Y.
2009. Eksplorasi Kandungan Klorofil pada Beberapa
Sayuran Hijau sebagai Alternatif Bahan Dasar Food Supllement. Bioma. 11(1): 6-10.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar