Kamis, 11 September 2014

FUNGSI CAHAYA DAN PIGMEN DALAM FOTOSINTESIS


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS PERTANIAN
JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
LABORATORIUM FISIOLOGI TUMBUHAN DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM
NAMA                                      : SELVI NURIKA KRISTINA

NIM                                           : 121510501086

GOL/KELOMPOK                 : B/I
ANGGOTA                              : 1. FEBRIAN EKA S.              (121510501004)
                                                     2. LAILATUL HIKMAH       (121510501053)
                                                     3. RISKI KISTANTO             (121510501054)
                                                     4. ALIEF FITRAH K.             (121510501058)
                                                     5. RUKMINI ANITASARI    (121510501062) 
                                                     6. SARAH HANIFAH R.        (121510501067)
                                                     7. WINDA PUSPITA R.         (121510501074)
                                                     8. HAVIDATUL M.                (121510501078)
JUDUL ACARA                     : FUNGSI CAHAYA DAN PIGMEN DALAM
                                                     FOTOSINTESIS
TANGGAL PRAKTIKUM   : 14 MARET 2013
TANGGAL PENYERAHAN         : 16 MARET  2013
ASISTEN                                  : 1. MOH. AMINNUDDIN
                                                     2. ASRI RINA H
                                                     3. FAJAR FIRMANSYAH
                                                     4. FAKHRUSY ZAKARIYYA
                                                     5. KHUSNUL KHOTIMAH
                                                     6. NORMA LAILATUN NIKMAH
                                                    


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Cahaya merupakan faktor yang penting dalam proses fotosintesis. Cahaya berfungsi sebagai penghasil energi dalam berlangsungnya fotosintesis. Dalam fotosintesis cahaya memiliki peran sangat besar seperti intensitas cahaya, semakin rendah intensitas cahaya maka laju fotosintesis juga rendah, sebaliknya jika intensitas cahaya tinggi maka laju fotosintesis juga akan tinggi. Warna-warna cahaya seperti merah, kuning, hijau, biru, dan sebagainya adalah kualitas cahaya yang berpengaruh dalam fotosintesis.
Warna-warna yang muncul pada tanaman disebabkan adanya pigmen yang terkandung di dalamnya. Pigmen merupakan warna yang terbentuk dari pemantulan cahaya tampak pada tanaman misalnya pada daun pigmen yang paling banyak yaitu mengandung klorofil a dan klorofil b.
Di dalam tanaman terdapat berbagai macam klorofil tetapi hanya klorofil a dan b yang paling banyak. Klorofil a dan b paling kuat menyerap cahaya di bagian merah dan ungu, cahaya hijau hanya sedikit yang diserap bila cahaya putih menyinari struktur-struktur yang mengandung klorofil, seperti misalnya daun, maka cahaya hijau dikirimkan dan dipantulkan dan hasilnya struktur-struktur tersebut akan tampak berwarna hijau.
Di dalam sel tumbuhan hijau mengandung klorofil a dan b juga mengandung karotenoid. Karotenoid merupakan pigmen yang mempunyai warna berkisar antara merah dan kuning. Cahaya yang diserap paling kuat di bagian biru dan spektrum yang tampak. Pigmen karotenoid ini menyebabkan warna jingga dan mempunyai peranan dan bertindak sebagai provitamin A. karotenoid merupakan pigmen yang paling dominan terdapat pada bunga dan buah. Jenis karotenoid yaitu ada xantophyl, xantophyl sangat dominan walaupun jumlah karotenoid besar.
Pigmen lain yaitu anthosianin, anthosianin terdapat dalam air sel vakuola dan biasanya larut. Pigmen anthosianin berwarna merah jika berada pada kondisi asam, dan akan berwarna biru jika dalam kondisi basa, serta dapat berwarna ungu apabila dalam kondisi netral.
1.2  Tujuan
Mengetahui pengaruh kehadiran cahaya dalam fotosintesis serta melihat macam pigmen yang terdapat di dalam daun serta mempelajari sifat-sifatnya.




















BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
 Cahaya matahari meliputi semua warna dari spektrum tampak dari merah hingga ungu, tetapi tidak semua panjang gelombang dari spektrum tampak diserap (diabsorpsi) oleh pigmen fotosintesis (Ai , 2012). Pigmen memiliki karakteristik tersendiri dalam mengabsorpsi spektrum tampak dengan panjang gelombang yang berbeda pula.
Prinsip dasar penyerapan cahaya adalah bahwa setiap molekul hanya dapat menyerap satu foton pada waktu tertentu dan foton ini menyebabkan terjadinya eksitasi pada satu elektron dalam suatu molekul (Lakitan, 2012). Eksitasi merupakan keadaan yang dimanfaatkan dalam fotosintesis nantinya.
Pigmen pada membran tilakoid sebagian besar terdiri dari dua jenis klorofil hijau, yakni klorofil a dan klorofil b. juga terdapat pigmen kuning sampai jingga yang digolongkan sebagai karotenoid. Ada dua jenis karotenoid, yaitu karoten hidrokarbon murni dan xantofil yang mengandung oksigen (Salisbury dan Ross, 1992). Pigmen-pigmen dalam membaran tilakoid ini memiliki sifat dan peran masing-masing berbeda.
Bahri (2010) menyatakan bahwa klorofil dapat menampung cahaya yang diserap oleh pigmen lainnya melalui fotosintesis, sehingga klorofil disebut sebagai pigmen pusat reaksi fotosintesis(Ai dkk, 2011). Klorofil adalah pigmen yang sangat berpengaruh dalam kegiatan fotosintesis, cahaya berpengaruh dalam fotosintesis maka cahaya apapun yang datang dan dipantulkan oleh pigmen lain klorofil dapat menangkap dan menampung cahaya tersebut yang nantinya digunakan dalam fotosintesis.
Klorofil adalah pigmen karena menyerap cahaya, yakni radiasi elektromagnetik pada spektrum kasat mata (visible), cahaya putih (seperti misalnya cahaya matahari) mengandung semua warna spektrum kasat mata dari merah sampai violet, tetapi seluruh panjang gelombang unsurnya tidak diserap dengan baik secara merata oleh klorofil (Tjitrosomo dkk, 1983).
Klorofil merupakan zat hijau daun yang terdapat pada semua tumbuhan hijau yang berfotosintesis (Hendriyani dkk, 2009). Pada dasarnya daun mengandung klorofil untuk kegiatan fotosintesis, selain itu dapat melakukan aktivitas yang lain.
Selain itu klorofil memiliki banyak manfaat jika dilakukan pemahaman dan pengetahuan yang lebih lagi. Klorofil atau pigmen utama tumbuhan banyak dimanfaatkan sebagai food suplement yang dimanfaatkan untuk membantu mengoptimalkan fungsi metabolik, sistem imunitas, detoksifikasi, meredakan radang (inflamatorik) dan menyeimbangkan sistem hormonal (Limantara, 2007 dalam Setiari dkk, 2009).
Menurut hellebust (1907) intensitas cahaya berpengaruh terhadap alga, dan setiap jenis alga memiliki toleransi tertentu terhadap intensitas cahaya. Sehingga intensitas cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan karena perbedaan intensitas cahaya tersebut (Nurdiana dkk, 2008).
Reaksi fotosintesis dapat terjadi pada semua tumbuhan yang mengandung pigmen klorofill, dan dengan adanya cahaya matahari (Rasyid, 2009). Semua tumbuhan yang mengandung klorofil pasti akan dapat melakukan kegiatan fotosintesis, terutama proses fotosintesis dipengaruhi oleh adanya cahaya matahari atau cahaya tampak yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis.
Pada tumbuhan tingkat tinggi klorofil yang sering ditemukan adalah klorofil a dan b dengan perbandingan 3:1 (Kusmita dkk, 2009). Adanya perbedaan perbandingan klorofil pada tumbuhan tingkat tinggi yaitu biasanya tumbuhan yang mengandung klorofil a akan melakukan fotosintesis jauh lebih baik dan akan memperlancar jalannya fotosintesis dibandingkan dengan yang mengandung klorofil b.
Keberadaan molekul klorofil di dalam perangkat fotosintesis ternyata mampu memproduksi energi secara efisien dengan meminimalisasi energi yang hilang (Budiyanto dkk, 2008). Fotosintesis membutuhkan energi yang sangat besar sehingga dengan adanya klorofil yang mampu meminimalisasi energi yang hilang maka fotosintesis akan tetap berjalan secara optimal.
Cahaya merupakan energi dasar untuk proses fotosintesa, karena energi cahaya menggiatkan beberapa proses dan sistem enzim yang terlibat dalam rangkaian fotosintesa. Energi cahaya ditangkap oleh klorophyl pada daun atau bagian tanaman lainnya yang mengandung klorophyl (Lingga, 1995). Energi yang ditangkap tersebut mengandung klorofil dan akhirnya akan digunakan dalam fotosintesis.






















BAB 3. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum Agrobiologi acara 2 dengan judul “Fungsi Cahaya dan Pigmen dalam Fotosintesis” dilaksanakan di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Jember pada tanggal 7 maret 2013, pukul 07.45 WIB – 09.15 WIB.
3.2      Bahan dan Alat
3.2.1        Bahan
1.        Daun tanaman acalipa (merah-putih-hijau)
2.    Daun ketela pohon
3.    CaCO3
4.    Aseton
5.    Larutan I2KI
6.    Aquadest
7.    Petroleum Eter
8.    Larutan HCL dan NaOH
9.    Alkohol
3.2.2 Alat
1.    Mortir dan stamper
2.    Neraca analitis
3.    Gelas arloji
4.    Corong pemisah
5.    Beaker glass
6.    Tabung reaksi
7.    Pinset
8.    Bunsen
9.    Kaki tiga
10. Penjepit kayu
11. Cutter
3.3 Cara Kerja
3.3.1        Pengaruh Cahaya dalam Fotosintesis
1.        Menyiapkan daun ketela pohon yang muda dan telah berkembang penuh (the youngest fully expanded leaves) dan diperkirakan mendapatkan cahaya matahari secara langsung
2.        Menutup sebagian daun ketela pohon dengan kertas karbon selama 2-3 x 24 jam
3.        Mengambil daun tersebut, kemudian memotong ruas daun yang diperlakukan sehingga memperoleh potongan dengan dengan bagian yang ditutup dan tidak
4.        Menyiapkan beberapa tabung reaksi, kemudian mengisi 5-10 ml alkohol 96% dan memasukkan potongan-potongan daun tersebut
5.        Memanaskan air di dalam beaker glass 1000 ml, kemudian memasukkan tabung reaksi berisi potongan daun tersebut dan menunggu sampai daun berwarna pucat
6.        Mengambil daun yang telah berwarna pucat kemudian meletakkan pada gelas arloji
7.        Menguji daun yang telah berwarna pucat dengan meneteskan larutan I2KI. Mengamati warna yang tampak.
3.3.2 Pengaruh Pigmen dalam Fotosintesis
1.        Menyiapkan daun acalypha yang muda dan telah berkembang penuh (the youngest fully expanded leaves) dan memiliki warna putih dan hijau
2.        Mengambil daun tersebut, kemudian membuat potongan sehingga diperoleh kedua bagian warna tersebut
3.        Menyiapkan beberapa tabung reaksi, kemudian mengisi 5-10 ml alkohol 96% dan memasukkan potongan-potongan daun tersebut
4.        Memanaskan air di dalam beaker glass 1000 ml, kemudian memasukkan tabung reaksi berisi potongan daun tersebut dan menunggu daun sampai berwarna pucat
5.        Mengambil daun yang telah berwarna pucat kemudian meletakkan pada gelas arloji
6.        Menguji daun yang telah berwarna pucat dengan meneteskan larutan I2KI. Mengamati warna yang tampak.
3.3.3 Pemisahan Pigmen
1.        Menimbang 1 g daun tanaman yang telah ditentukan
2.        Menumbuk/menghaluskan daun dengan mortar dan stamper serta memberi sedikit CaCO3
3.        Menambahkan 20 cc aseton. Menyaring larutan aseton yang berwarna hijau gelap dengan kertas filter untuk menghilangkan sisa-sisa saringan
4.        Menyiapkan corong pemisah dan mengisi dengan 10-25 cc petroleum eter dan meletakkan berdiri
5.        Mengisikan 10-25 cc larutan aseton dalam corong pemisah dan mencampur secara perlahan-lahan. Menunggu hingga terjadi perubahan warna
6.        Memisahkan kedua warna yang terbentuk ke dalam tabung yang berbeda.















BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Pemisahan Pigmen
Bahan
Pengamatan
Klorofil a
Klorofil b
anthosianin
Karoten
Xantophyl
Acalipa Merah
+
+
+
-
+
Acalipa Hijau
+
+
-
-
+

Keterangan      : (+) ada (-) tidak ada
4.1.2 Pengaruh Cahaya
Bahan
Bagian
Kondisi warna
Acalipa
Kuning
+++
Hijau
++++
Singkong
Tertutup
++
Terbuka
+

Keterangan      : ++++ = Sangat kuat
  +++   = Agak kuat
  ++      = Lemah
  +        = Sangat lemah

4.2 Pembahasan
Pada dasarnya fotosintesis merupakan suatu reaksi yang sangat penting dibutuhkan oleh tumbuhan. Fotosintesis adalah proses pemanfaatan energi cahaya yaitu energi matahari dalam bentuk foton yang terjadi di dalam kloroplas. Fotosintesis terjadi dalam dua tahap yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Fungsi cahaya pada proses fotosintesis sangat berpengaruh besar. Beberapa fungsi cahaya dalam proses fotosintesis diantaranya adalah mengaktifkan molekul klorofil yang terdapat pada daun dalam bentuk foton sehingga dapat memicu terjadinya proses-proses fotosintesis selanjutnya.
Selain itu fungsi cahaya dapat merangsang terjadinya fotolisis molekul air (H2O) untuk menghasilkan produk reaksi terang (NADPH dan ATP) serta memproduksi gas buangan berupa O2. Cahaya juga berfungsi sebagai pengaktif dalam reaksi terang sebagai bahan dasar dalam siklus calvin (reaksi gelap),  dalam reaksi terang cahaya sangat berperan penting karena reaksi terang sangat bergantung pada cahaya. Proses yang dihasilkan dalam fotosintesis nantinya digunakan dalam reaksi gelap (siklus calvin). Fungsi utama cahaya dalam fotosintesis adalah sebagai penghasil energi dalam berlangsungnya fotosintesis.
Pada praktikum kali ini tentang fungsi cahaya dan pigmen dalam fotosintesis bahan yang digunakan untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam fotosintesis yaitu daun ketela pohon yang ditutup dengan kertas karbon serta daun yang terbuka tanpa ditutup kertas karbon, juga menggunakan daun acalipa berwarna kuning dan hijau. Dalam pengamatan pemisahan pigmen menggunakan bahan daun acalipa merah dan acalipa hijau. Saat pengamatan untuk mengetahui pengaruh cahaya dalam fotosintesis daun acalipa kuning kondisi warna agak kuat, daun acalipa hijau kondisi warna kondisi warna sangat kuat. Pada daun ketela pohon yang tertutup ternyata diketahui kondisi warna lemah dan pada daun yang terbuka kondisi warna sangat lemah.
Fotosintesis akan berlangsung secara baik dan efisien apabila mendapatkan cahaya yang tinggi, baik dari intensitas cahaya maupun kualitas cahayanya. Dan biasanya daun yang kuarang mendapat cahaya tidak mampu berfotosintesis denang baik dibandingkan yang terkena matahari secara langsung. Tetapi pada praktikum kali ini didapat hasil bahwa pada daun yang tertutup justru lebih kuat dibandingkan yang terbuka. Hal ini bisa terjadi karena disebabkan banyak faktor bisa disebabkan pada saat melakukan penutupan daun kurang terlalu mendapat perhatian sehingga terdapat kesalahan-kesalahan muncul serta mungkin dalam pemilihan daun ketela pohon terlalu tua sehingga kurang bisa melakukan fotosintesis, karena fotosintesis akan dapat berlangsung dan lebih tinggi pada tanaman yang masih muda. Namun, jika daun tersebut terlalu muda dipetik nantinya klorofil akan terdegradasi. Bisa saja dalam melakukan rangkaian kegiatan praktikum melakukan kesalahan dan kurang memahami prosedurnya. Jika cahaya yang datang lebih tinggi akan diserap oleh daun yang nantinya akan mudah melakukan fotosintesis. Pada pengujian warna ditetesi dengan I2KI, fungsi I2KI yaitu untuk menguji adanya pati yang dikandung dalam tanaman tersebut. Jika tanaman mendapat cahaya yang penuh maka memiliki kandungan pati yang banyak dibandingkan dengan daun yang tertutup.
Warna pada daun dipengaruhi adanya pigmen sehingga membuat daun memiliki warna yang berbeda. Macam-macam pigmen diantaranya yaitu klorofil a, klorofil b, anthosianin, karotenoid dimana karotenoid ada dua yaitu karoten dan xantophyl. Pada tanaman terdapat banyak klorofil namun yang paling banyak dikandung dalam tanaman yaitu klorofil a dan klorofil b. Klorofil a dan b berperan dalam proses fotosintesis tanaman. Klorofil b berfungsi sebagai antena fotosintetik yang mengumpulkan cahaya kemudian ditransfer ke pusat reaksi. Pusat reaksi tersusun dari klorofil a. Antara klorofil a dan klorofil b mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, dimana klorofil a disamping bisa menyerap energi cahaya, klorofil ini juga bisa merubah energi cahaya dan tidak bisa merubahnya menjadi energi kimia dan energi itu akan ditransfer dari klorofil b ke klorofil a. Klorofil b ini tidak larut dalam etanol tapi dapat larut dalam ester, dan kedua jenis klorofil ini larut dalam senyawa aseton (Devlin, 1975).
Karoten adalah pigmen yang dapat menyebakan warna jingga pada tanaman sehingga serta memiliki peranan yang sangat penting karena bertindak sebagai provitamin A.  karoten memiliki rumus kimia C40H56. Karotenoid atau xantophyl yaitu kebanyakan suatu alkohol warna yang umumnya memiliki warna kuning dan mempunyai rumus kimia C40H50(OH)2. Mekipun jenis karoten terdapat dalam jumlah banyak tetapi xantophyl jauh lebih dominan pada buah-buahan. Pigmen anthosianin akan berwarna merah jika berada di lingkungan asam, berwarna biru jika dilingkungan basa, dan berwarna ungu apabila berada pada kondisi netral. Apabila konsentarasi anthosianin rendah menyebabkan warna tidak merah tetapi justru menjadi ungu, apabila konsentrasi anthosianin tinggi warna menjadi ungu tua mendekati kehitaman.
Berdasarkan praktikum yang dilakukan pigmen sangat berpengaruh dalam fotosintesis. Klorofil berperan sebagai tempat untuk melakukan proses fotosintesis, klorofil a sebagai pusat reaksi terjadinya fotosintesis dan klorofil b berperan sebagai pengumpul energi yang nantinya akan di transfer ke klorofil a untuk proses terjadinya fotosintesis. Sedangkan pigmen lain seperti anthosianin, dan karotenoida hanya berperan sebagai penerima cahaya.
Pada percobaan kali ini didapatkan hasil sebagai berikut, saat pengujian untuk mengetahui pemisahan pigmen dalam acalipa merah mengandung klorofil a, klorofil b, anthosianin, sedikit karoten hampir tidak kelihatan, juga terdapat xantophyl. Pada daun acalipa hijau mengandung klorofil a, klorofil b, xantophyl, tidak mengandung anthosianin dan karoten. Sehingga yang baik dalam fotosintesis adalah daun acalipa merah karena hampir mengandung semua klorofil yang diperlukan dalam fotosintesis. Pada percobaan pengaruh cahaya pada daun acalipa kuning kondisi warna agak kuat, acalipa hijau kondisi warna sangat kuat. Pada daun singkong yang tertutup kondisi warna lemah, daun singkong yang terbuka kondisi warna sangat lemah. Sehingga pengaruh cahaya yang sangat tinggi yaitu pada daun acalipa hijau karena memiliki kandungan klorofil yang lebih besar jadi fotosintesis yang terjadi lebih efektif dan efisien. Dalam uji lingkungan telah terbukti bahwa jika menggunakan bahan acalipa dan merah dicampur dengan alkohol maka akan larut di dalamnya, tetapi jika dicampur dengan air tidak dapat larut justru antara air dan ekstrak daun acalipa merah dan hijau tersebut memisah.







BAB 3. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
            dalam praktikum yang telah dilaksanakan dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.        Fungsi cahaya dalam fotosintesis adalah sebagai penghasil energi, mengaktifkan molekul klorofil yang terdapat pada daun dalam bentuk foton, merangsang terjadinya fotolisis molekul air (H2O), dan sebagai pengaktif dalam reaksi terang sebagai bahan dasar dalam siklus calvin (reaksi gelap.
2.        Macam-macam pigmen pada daun yaitu ada klorofil a, klorofil b, anthosianin, karotenoid (karoten dan xanthophyl).
3.        Klorofil berperan sebagai tempat fotosintesis, klorofil a sebagai pusat reaksi, klorofil b sebagai pengumpul energi, serta pigmen lain seperti anthosianin dan karotenoid berperan sebagai penerima cahaya.
4.        Dalam percobaan yang dilakukan diperoleh saat pengujian pemsahan pigmen daun acalipa merah mengandung klorofiul a, klorofil b, anthosianin, dan xanthophyl. Sedang pada daun acalipa hijau hanya mengandung pigmen klorofil a, klorofil b, dan xanthophyl.
5.        Dalam pengujian untuk mengetahui pengaruh cahaya pada daun acalipa berwarna kuning kondisi warnanya agak kuat, daun acalipa hijau kondisi warna yang diperoleh sangat kuat. Pada daun singkong tertutup kondisi warna lemah, sedang pada daun singkong yang terbuka kondisi warna sangat lemah.
5.2    Saran
Dalam melakukan kegiatan praktikum, para praktikan diharapkan lebih serius dan benar-benar mencermati apa yang dilakukan sehingga kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dapat diminimalisir. Praktikan harus melakukan rangkaian acara praktikum dengan tertib dan tidak gaduh selama praktikum berlangsung.


DAFTAR PUSTAKA
Ai, N.S. 2012. Evolusi Fotosintesis pada Tumbuhan. Ilmu sains. 12(1): 28-34.

Ai, N.S., dan Banyo, Y. 2011. Konsentrasi klorofil Daun Sebagai Indikator           Kekurangan Air pada Tanaman. Ilmiah Sains. 11(2): 166-173.

Budiyanto, A. W., dkk. 2008. Pengaruh Pengasaman terhadap Fotodegradasi        Klorofil a. Matematika dan Sains. 13(3): 66-75.

Hendriyani, I.S. dan Setiari, N. 2009. Kandungan Klorofil dan Pertumbuhan         Kacang Panjang (Vigna sinensis) pada Tingkat Penyediaan Air yang Berbeda. Sains dan Matematika. 17(3): 145-150.

Kusmita, L., dan Limantara, L. 2009. Pengaruh Asam Kuat dan Asam Lemah        terhadap Agregasi dan Feofitinisasi Klorofil A dan B. Indo. J. Chem. 9(1): 70-76.

Lakitan, B. 2012. Dasar- Dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali Pers.

Lingga, Pinus. 1995. Hidroponik: Bercocok Tanam Tanpa Tanah. Jakarta: PS.

Nurdiana, D.R., dkk. 2008. Komposisi dan Fotostabilitas Pigmen Rumput Laut     Padina australis Hauck. dari Kedalaman yang Berbeda. Ilmu Kelautan.     13(4): 233-240.

Rasyid, Abd. 2009. Distribusi Klorofil – a Pada Musim Peralihan Barat-Timur di   Perairan Spermonde Propinsi Sulawesi Selatan. Sains dan Teknologi. 9(2):           125- 132.

Salisbury, F.B. dan Ross, C.W. 1992. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung: ITB   Bandung.

Setiari, N. dan Nurchayati, Y. 2009. Eksplorasi Kandungan Klorofil pada Beberapa Sayuran Hijau sebagai Alternatif Bahan Dasar Food Supllement.      Bioma. 11(1): 6-10.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar